1. Pengertian Perilaku
Konsumen dan Cakupan Ilmu Perilaku Konsumen.
Perilaku
konsumen adalah proses dan aktivitas ketika seseorang berhubungan dengan
pencarian, pemilihan, pembelian, penggunaan, serta pengevaluasian produk dan
jasa demi memenuhi kebutuhan dan keinginan. Secara sederhana, perilaku konsumen
adalah suatu tindakan yang langsung terlibat dalam mendapatkan, menggunakan
(memakai, mengkonsumsi) dan menghabiskan produk (barang dan jasa) termasuk
proses mendahului dan mengikuti tindakan ini. Contohnya septian setelah melihat
pameran komputer, merasa tertarik dan percaya bahwa merek komputer tertentu
sangat andal, merasa menyenangi, kemudian memutuskan untuk membeli,
menggunakannya. Setelah 3 tahun menjadi bosan kemudian menukarnya dengan
komputer yang baru atau menjualnya.
Ruang
Lingkup Perilaku Konsumen merupakan studi perilaku konsumen terpusat pada cara
individu mengambil keputusan untuk memanfaatkan sumber daya mereka yang
tersedia (waktu, uang, usaha) guna membeli barang-barang yang berhubungan
dengan konsumsi. Hal ini mencakup apa yang mereka beli, mengapa mereka membeli,
kapan mereka membeli, di mana mereka membeli, seberapa sering mereka membeli,
dan seberapa sering mereka menggunakannya. Mereka juga harus tahu untuk apa
mereka membeli, dan juga apa manfaat yg mereka peroleh.
2.
Siapa Sebenarnya Konsumen Itu dan Apa Saja Ciri-Ciri Konsumen.
Konsumen
adalah setiap orang pemakai barang dan jasa yang tersedia dalam masyarakat,
baik bagi kepentingan diri sendiri, keluarga, orang lain, maupun makhluk hidup
lain dan tidak untuk diperdagangkan. Jika tujuan pembelian produk tersebut
untuk dijual kembali maka dia disebut pengecer atau distributor. Jika dilihat
dari perilaku konsumen dalam mengonsumsi suatu barang dibedakan menjadi dua
macam, yaitu Perilaku Konsumen Rasional, Suatu konsumsi dapat dikatakan
rasional jika memerhatikan hal-hal berikut :
- barang tersebut dapat memberikan
kegunaan optimal bagi konsumen,
- barang tersebut benar-benar
diperlukan konsumen,
- mutu barang terjamin,
- harga sesuai dengan kemampuan
konsumen.
Perilaku
Konsumen Irasional, Suatu perilaku dalam mengkonsumsi dapat dikatakan tidak
rasional jika konsumen tersebut membeli barang tanpa dipikirkan kegunaannya
terlebih dahulu. Contohnya, yaitu :
-
tertarik dengan promosi atau iklan baik di media cetak maupun elektronik,
-
memiliki merek yang sudah dikenal banyak konsumen,
-
ada bursa obral atau bonus-bonus dan banjir diskon,
-
prestise atau gengsi.
Ciri-ciri
konsumen ada 2 wujudnya :
- Personal Consumer : Konsumen ini membeli
atau menggunakan barang atau jasa untuk penggunaannya sendiri.
- Organizational Consumer : Konsumen ini membeli
atau menggunakan barang atau jasa untuk memenuhi kebutuhan dan menjalankan
organisasi tersebut.
Menurut
Handi Irawan perilaku konsumen Indonesia dikategorikan menjadi sepuluh, tapi
hanya 5 kategori yang saya muat di sini, yaitu :
1.
Berpikir jangka pendek , ternyata
sebagian besar konsumen Indonesia hanya berpikir jangka pendek dan sulit untuk
diajak berpikir jangka panjang, salah satu cirinya adalah dengan mencari yang
serba instant.
2. Tidak terencana, hal ini tercermin pada
kebiasaan impulse buying, yaitu membeli produk yang kelihatannya menarik (tanpa
perencanaan sebelumnya).
3.
Suka berkumpul, masyarakat indonesia
mempunyai kebiasaan suka berkumpul (sosialisasi). Salah satu indikator terkini
adalah situs social networking seperti Facebook dan Twitter sangat diminati dan
digunakan secara luas di Indonesia.
4. Gagap teknologi , sebagian besar konsumen
Indonesia tidak begitu menguasai
teknologi
tinggi. Hanya sebatas pengguna biasa dan hanya menggunakan fitur yang umum
digunakan kebanyakan pengguna lainnya.
5. Gengsi , Konsumen Indonesia amat getol dengan
gengsi. Banyak yang ingin cepat naik “status” walau belum waktunya. Saking
pentingnya urusan gengsi ini, mobil-mobil mewah pun tetap laris terjual di
negeri kita pada saat krisis ekonomi sekalipun.
3 Penelitian
Konsumen Sebagai Suatu Bidang Yang Dinamis.
Perilaku konsumen dikatakan dinamis karena proses
berpikir, merasakan, dan aksi dari setiap konsumen, kelompok konsumen selalu
berubah secara konstan. Sifat yang dinamis demikian menyebabkan pengembangan
strategi pemasaran menjadi sangat menantang sekaligus sulit. Suatu strategi
dapat berhasil pada suatu saat dan tampat tertentu tapi gagal pada saat dan
tempat lain. Karena itu suatu perusahaan harus senantiasa melakukan
inovasi-inovasi secara berkala untuk meraih konsumennya.
Sumber :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar